Senin, 10 April 2017

Penerjemahan Berbantuan Komputer

Name              : Erlina Indriani
Class               : 4SA01
NPM               : 12613947


Youngsters 'addicted to mobile phones'

by PAUL KENDALL, Daily Mail

The addiction of children to their mobile phones could threaten the very fabric of society, a study suggests. Many teenagers are , If the trend continues, young people will soon be incapable of forming and maintaining relationships without the help of a mobile, the study by a leading sociologist concludes. One British child in four between the ages of five and 16 now has a mobile phone. As well as making calls, youngsters are using their handsets to send millions of text messages to friends each day.
The study's author, Dr Hisao Ishii, said: 'Teenagers can be seen taking advantage of every spare minute to touch base with their friends. 'It is not the content of the communication but the act of staying in touch that matters.' And he warned: 'Genuine conversation will be driven out by superficial communication, in which the act of contacting one another is all that matters, leading to a deterioration in the quality of relationships. Indeed, the very fabric of society may be threatened.'
Although Dr Ishii's research was based on children in Japan, British experts confirmed that the same trends apply in the UK.Child psychologist Dr David Lewis said: 'The mobile phone, like the Furby or the Rubik's Cube before it, has developed into a playground craze in this country. 'Children hate to feel as if they are not in the "in group", and think that without a phone they will be left out.
'It is like an electronic tribal drum. Children use it to keep up to date with a wide group of acquaintances, so that when they meet up they know the latest news and gossip.'Dr Lewis endorsed the warning that, in conjunction with home computers and video games, the mobile is having a detrimental effect on children's social skills. 'The mobile now often substitutes for physical play,' he explained. 'To develop proper friendships you have to invest time with people, doing things together.   
'Speaking on the phone and sending lots of text messages will give children many more acquaintances but fewer friends. They are replacing quality with quantity.' Sociologists have also warned that the popularity of e-mailing, text messaging and playing games on mobile phones is affecting other important activities such as recreational reading and studying. A third of those aged between 16 and 20 prefer text messaging to all other means of written communication, according to a survey last year by Mori for Vodafone. Handset manufacturers claim, however, that they are not out to market to the under-16s.
A Government report last year highlighted the increased risk to children under 16 using mobile handsets and a circular sent to schools suggests that children below this age should be allowed to make calls only in emergencies.

Read more: http://www.dailymail.co.uk/news/article-45763/Youngsters-addicted-mobile-phones.html#ixzz4dp8TokpJ

Google Translate

Anak-anak 'kecanduan ponsel'

oleh PAUL KENDALL, Daily Mail

Kecanduan anak-anak untuk ponsel mereka bisa mengancam tatanan masyarakat, studi menunjukkan.Banyak remaja yang fanatik tentang menjadi selalu tersedia dan sangat tidak nyaman jika tidak dapat menghubungi teman-teman mereka berkali-kali setiap hari.
Jika tren ini terus berlanjut, orang-orang muda akan segera mampu membentuk dan mempertahankan hubungan tanpa bantuan mobile, studi oleh seorang sosiolog terkemuka menyimpulkan.Satu anak Inggris di empat antara usia lima dan 16 sekarang memiliki ponsel.Serta membuat panggilan, anak-anak menggunakan ponsel mereka untuk mengirim jutaan pesan teks ke teman-teman setiap hari.
Studi penulis, Dr Hisao Ishii, mengatakan: 'Remaja dapat dilihat mengambil keuntungan dari setiap menit luang untuk menyentuh dasar dengan teman-teman mereka.'Ini bukan isi dari komunikasi tetapi tindakan tetap berhubungan yang penting.' Dan ia memperingatkan: 'percakapan Genuine akan didorong oleh komunikasi yang dangkal, di mana tindakan menghubungi satu sama lain adalah semua yang penting, yang mengarah ke penurunan kualitas hubungan. Memang, kain yang sangat masyarakat mungkin terancam.'
Meskipun penelitian Dr Ishii itu didasarkan pada anak-anak di Jepang, para ahli Inggris menegaskan bahwa tren yang sama berlaku di Inggris. psikolog anak Dr David Lewis mengatakan: 'The ponsel, seperti Furby atau Kubus Rubik sebelum, telah berkembang menjadi menggila bermain di negeri ini. 'Anak-anak benci merasa seolah-olah mereka tidak di 'dalam kelompok', dan berpikir bahwa tanpa telepon mereka akan ditinggalkan.
'Hal ini seperti drum suku elektronik. Anak-anak menggunakannya untuk tetap up to date dengan sekelompok macam kenalan, sehingga ketika mereka bertemu mereka tahu gosip terbaru.'Dr Lewis mendukung peringatan bahwa, dalam hubungannya dengan komputer rumah dan video game, ponsel ini memiliki efek yang merugikan pada keterampilan sosial anak-anak.
'Mobile sekarang sering pengganti untuk bermain fisik,' jelasnya.'Untuk mengembangkan persahabatan yang tepat Anda harus menginvestasikan waktu dengan orang-orang, melakukan hal-hal bersama-sama.
'Berbicara di telepon dan mengirim banyak pesan teks akan memberikan anak-anak lebih banyak kenalan tapi teman-teman yang lebih sedikit. Mereka mengganti kualitas dengan kuantitas.' Sosiolog juga telah memperingatkan bahwa popularitas e-mail, pesan teks dan bermain game di ponsel mempengaruhi kegiatan penting lainnya seperti membaca rekreasi dan belajar. Sepertiga dari mereka yang berusia antara 16 dan 20 lebih memilih pesan teks ke semua cara lain komunikasi tertulis, menurut survei tahun lalu oleh Mori untuk Vodafone.
produsen handset mengklaim, bagaimanapun, bahwa mereka tidak keluar ke pasar untuk di bawah-16.
Sebuah laporan pemerintah tahun lalu menyoroti peningkatan risiko bagi anak di bawah 16 menggunakan handset mobile dan melingkar dikirim ke sekolah-sekolah menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia ini harus diizinkan untuk melakukan panggilan hanya dalam keadaan darurat.

My translation

Para pemuda “kecanduan telepon selular”
By Paul Kendall, Daily Mail
            Penelitian menunjukan anak-anak yang kecanduan dengan telepon selular akan mengancam tatanan struktur masyarakat. Banyak anak muda yang tergila-gila untuk selalu ada dan bersedia berada disamping teman-temannya dan merasa gelisah jika tidak menghubungi temannya setiap hari. Jika keadaan ini terus belangsung, para pemuda akan menjadi sangat bergantungan dan tidak mampu untuk berkomunikasi jika tanpa telepon seluler, penelitian menurut sosiolog terkemuka. Empat anak inggris yang memiliki rentangan usia dari umur 5 sampai 16 tahun saat ini memiliki telepon seluler masing-masig. Para pemuda menggunakan headset mereka untuk mengirim berjuta pesan kepada teman-temanya setiap hari dan juga menelfonnya.
            Penelitian dari Dr Hisao Ishii menyatakan bahwa: “ anak remaja dapat melihat keuntungan dari setiap menit yang mereka habiskan untuk menghubungi teman mereka, ‘ini bukan tujuna dalam berkimunikasi tapi tindakan nyata lebih penting.’ Dan dia memperingati: ‘ percakapan yang nyata akan dihilangkan / menghilang karena komunikasi yang jarang, padahal tindakan  mengubungi atau berkomunikasi satu sama lain sangat penting. Sesungguhnya, tatanan struktur masyarakat sangat penting.
            Walaupun penelitian Dr Ishii didasarkan dari anak-anak yang berada di jepang, para ahli dari inggris menerapkan  trend  yang sama dengan anak-anak yang berada di UK. Psikologis anak Dr David Lewis mengatakan  bahwa: “Telepon selular yang berbentuk fubry atau kubus sebelumnya telah berkembang di negara ini. ‘ anak-anak benci jika mereka merasa tidak di ada “didalam kelompok’ dan berfikir mereka akan ditinggalkan.
            Hal ini sama seperti layar telepon selular. Anak-anak menggunakan itu untuk selalu uptodate dengan keadaan yang ada dikelompok mereka, jadi ketika mereka bertemu mereka tahu berita atau gossip terbaru. ‘ Dr Lewis menambahkan peringatan bahwa dalam penggunaan computer dan video games juga berpengaruh. ‘telepon selular juga memiliki kerugian bagi kemampuan sosial mereka. ‘telepon selular saat ini menggeser permainan fisik,’ dia menjelaskan. ‘Untuk mengambangkan hubungan pertemanan seperti pada umumnya mereka harus menghabisakn banyak waktu dengan orang-orang dan melakukan suatu hal bersama-sama.’
            Berbicara di telepon selular dan mengirim banyak pesan akan memberikan anak-anak lebih banyak pengetahuan tetapi sedikit teman. Mereka menggati kualitas dengan kuantitas/jumlah.’ Seorang sosiolog juga memperingati  tentang ketenaran pesan internet, pesan elektronik dan bermain games di telepon selular, ini mempengaruhi kegiatan penting lainnya seperti membaca, rekreasi dan belajar. 3 dari anak-anak yang berusia diantara 16-20 tahun lebih memilih menggunakan pesan untuk berkomunikasi , menurut laporan tahun lalu dari Mory untuk Vodafone. Produsen handset mengklaim, bagaimanapun, bahwa mereka tidak keluar ke pasar untuk di bawah-16.      
Sebuah laporan pemerintah tahun lalu menyoroti peningkatan risiko bagi anak di bawah 16tahun  menggunakan handset mobile dan membawanya ke lingkungan  sekolah , dan diizinkan untuk melakukan panggilan jika  m ereka ada dalam keadaan darurat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar