Name : Erlina Indriani
Class : 4SA01
NPM :
12613947
Youngsters 'addicted to mobile
phones'
by
PAUL KENDALL, Daily Mail
The addiction of children to their
mobile phones could threaten the very fabric of society, a study suggests. Many
teenagers are , If the trend continues, young people will soon be incapable of
forming and maintaining relationships without the help of a mobile, the study
by a leading sociologist concludes. One British child in four between the ages
of five and 16 now has a mobile phone. As well as making calls, youngsters are
using their handsets to send millions of text messages to friends each day.
The study's author, Dr Hisao Ishii,
said: 'Teenagers can be seen taking advantage of every spare minute to touch
base with their friends. 'It is not the content of the communication but the
act of staying in touch that matters.' And he warned: 'Genuine conversation
will be driven out by superficial communication, in which the act of contacting
one another is all that matters, leading to a deterioration in the quality of
relationships. Indeed, the very fabric of society may be threatened.'
Although Dr Ishii's research was based
on children in Japan, British experts confirmed that the same trends apply in
the UK.Child psychologist Dr David Lewis said: 'The mobile phone, like the
Furby or the Rubik's Cube before it, has developed into a playground craze in
this country. 'Children hate to feel as if they are not in the "in
group", and think that without a phone they will be left out.
'It is like an electronic tribal drum.
Children use it to keep up to date with a wide group of acquaintances, so that
when they meet up they know the latest news and gossip.'Dr Lewis endorsed the
warning that, in conjunction with home computers and video games, the mobile is
having a detrimental effect on children's social skills. 'The mobile now often
substitutes for physical play,' he explained. 'To develop proper friendships
you have to invest time with people, doing things together.
'Speaking on the phone and sending lots
of text messages will give children many more acquaintances but fewer friends.
They are replacing quality with quantity.' Sociologists have also warned that
the popularity of e-mailing, text messaging and playing games on mobile phones
is affecting other important activities such as recreational reading and
studying. A third of those aged between 16 and 20 prefer text messaging to all
other means of written communication, according to a survey last year by Mori
for Vodafone. Handset manufacturers claim, however, that they are not out to
market to the under-16s.
A
Government report last year highlighted the increased risk to children under 16
using mobile handsets and a circular sent to schools suggests that children
below this age should be allowed to make calls only in emergencies.
Read
more: http://www.dailymail.co.uk/news/article-45763/Youngsters-addicted-mobile-phones.html#ixzz4dp8TokpJ
Google Translate
Anak-anak
'kecanduan ponsel'
oleh
PAUL KENDALL, Daily Mail
Kecanduan anak-anak untuk ponsel mereka
bisa mengancam tatanan masyarakat, studi menunjukkan.Banyak remaja yang fanatik
tentang menjadi selalu tersedia dan sangat tidak nyaman jika tidak dapat menghubungi
teman-teman mereka berkali-kali setiap hari.
Jika
tren ini terus berlanjut, orang-orang muda akan segera mampu membentuk dan
mempertahankan hubungan tanpa bantuan mobile, studi oleh seorang sosiolog
terkemuka menyimpulkan.Satu anak Inggris di empat antara usia lima dan 16
sekarang memiliki ponsel.Serta membuat panggilan, anak-anak menggunakan ponsel
mereka untuk mengirim jutaan pesan teks ke teman-teman setiap hari.
Studi penulis, Dr Hisao Ishii,
mengatakan: 'Remaja dapat dilihat mengambil keuntungan dari setiap menit luang
untuk menyentuh dasar dengan teman-teman mereka.'Ini bukan isi dari komunikasi
tetapi tindakan tetap berhubungan yang penting.' Dan ia memperingatkan:
'percakapan Genuine akan didorong oleh komunikasi yang dangkal, di mana tindakan
menghubungi satu sama lain adalah semua yang penting, yang mengarah ke
penurunan kualitas hubungan. Memang, kain yang sangat masyarakat mungkin
terancam.'
Meskipun penelitian Dr Ishii itu
didasarkan pada anak-anak di Jepang, para ahli Inggris menegaskan bahwa tren
yang sama berlaku di Inggris. psikolog anak Dr David Lewis mengatakan: 'The
ponsel, seperti Furby atau Kubus Rubik sebelum, telah berkembang menjadi menggila
bermain di negeri ini. 'Anak-anak benci merasa seolah-olah mereka tidak di
'dalam kelompok', dan berpikir bahwa tanpa telepon mereka akan ditinggalkan.
'Hal ini seperti drum suku elektronik.
Anak-anak menggunakannya untuk tetap up to date dengan sekelompok macam
kenalan, sehingga ketika mereka bertemu mereka tahu gosip terbaru.'Dr Lewis
mendukung peringatan bahwa, dalam hubungannya dengan komputer rumah dan video
game, ponsel ini memiliki efek yang merugikan pada keterampilan sosial
anak-anak.
'Mobile
sekarang sering pengganti untuk bermain fisik,' jelasnya.'Untuk mengembangkan persahabatan
yang tepat Anda harus menginvestasikan waktu dengan orang-orang, melakukan
hal-hal bersama-sama.
'Berbicara di telepon dan mengirim
banyak pesan teks akan memberikan anak-anak lebih banyak kenalan tapi
teman-teman yang lebih sedikit. Mereka mengganti kualitas dengan kuantitas.' Sosiolog
juga telah memperingatkan bahwa popularitas e-mail, pesan teks dan bermain game
di ponsel mempengaruhi kegiatan penting lainnya seperti membaca rekreasi dan
belajar. Sepertiga dari mereka yang berusia antara 16 dan 20 lebih memilih
pesan teks ke semua cara lain komunikasi tertulis, menurut survei tahun lalu
oleh Mori untuk Vodafone.
produsen
handset mengklaim, bagaimanapun, bahwa mereka tidak keluar ke pasar untuk di
bawah-16.
Sebuah laporan pemerintah tahun lalu
menyoroti peningkatan risiko bagi anak di bawah 16 menggunakan handset mobile
dan melingkar dikirim ke sekolah-sekolah menunjukkan bahwa anak-anak di bawah
usia ini harus diizinkan untuk melakukan panggilan hanya dalam keadaan darurat.
My translation
Para pemuda “kecanduan telepon selular”
By Paul Kendall, Daily Mail
Penelitian menunjukan anak-anak yang
kecanduan dengan telepon selular akan mengancam tatanan struktur masyarakat. Banyak
anak muda yang tergila-gila untuk selalu ada dan bersedia berada disamping
teman-temannya dan merasa gelisah jika tidak menghubungi temannya setiap hari. Jika
keadaan ini terus belangsung, para pemuda akan menjadi sangat bergantungan dan
tidak mampu untuk berkomunikasi jika tanpa telepon seluler, penelitian menurut sosiolog
terkemuka. Empat anak inggris yang memiliki rentangan usia dari umur 5 sampai
16 tahun saat ini memiliki telepon seluler masing-masig. Para pemuda
menggunakan headset mereka untuk mengirim berjuta pesan kepada teman-temanya
setiap hari dan juga menelfonnya.
Penelitian dari Dr Hisao Ishii
menyatakan bahwa: “ anak remaja dapat melihat keuntungan dari setiap menit yang
mereka habiskan untuk menghubungi teman mereka, ‘ini bukan tujuna dalam
berkimunikasi tapi tindakan nyata lebih penting.’ Dan dia memperingati: ‘
percakapan yang nyata akan dihilangkan / menghilang karena komunikasi yang
jarang, padahal tindakan mengubungi atau
berkomunikasi satu sama lain sangat penting. Sesungguhnya, tatanan struktur
masyarakat sangat penting.
Walaupun penelitian Dr Ishii didasarkan
dari anak-anak yang berada di jepang, para ahli dari inggris menerapkan trend
yang sama dengan anak-anak yang berada di UK. Psikologis anak Dr David
Lewis mengatakan bahwa: “Telepon selular
yang berbentuk fubry atau kubus sebelumnya telah berkembang di negara ini. ‘
anak-anak benci jika mereka merasa tidak di ada “didalam kelompok’ dan berfikir
mereka akan ditinggalkan.
Hal ini sama seperti layar telepon
selular. Anak-anak menggunakan itu untuk selalu uptodate dengan keadaan yang
ada dikelompok mereka, jadi ketika mereka bertemu mereka tahu berita atau gossip
terbaru. ‘ Dr Lewis menambahkan peringatan bahwa dalam penggunaan computer dan
video games juga berpengaruh. ‘telepon selular juga memiliki kerugian bagi
kemampuan sosial mereka. ‘telepon selular saat ini menggeser permainan fisik,’
dia menjelaskan. ‘Untuk mengambangkan hubungan pertemanan seperti pada umumnya
mereka harus menghabisakn banyak waktu dengan orang-orang dan melakukan suatu
hal bersama-sama.’
Berbicara di telepon selular dan
mengirim banyak pesan akan memberikan anak-anak lebih banyak pengetahuan tetapi
sedikit teman. Mereka menggati kualitas dengan kuantitas/jumlah.’ Seorang sosiolog
juga memperingati tentang ketenaran pesan
internet, pesan elektronik dan bermain games di telepon selular, ini mempengaruhi
kegiatan penting lainnya seperti membaca, rekreasi dan belajar. 3 dari
anak-anak yang berusia diantara 16-20 tahun lebih memilih menggunakan pesan untuk
berkomunikasi , menurut laporan tahun lalu dari Mory untuk Vodafone. Produsen
handset mengklaim, bagaimanapun, bahwa mereka tidak keluar ke pasar untuk di
bawah-16.
Sebuah laporan pemerintah tahun lalu
menyoroti peningkatan risiko bagi anak di bawah 16tahun menggunakan handset mobile dan membawanya ke
lingkungan sekolah , dan diizinkan untuk
melakukan panggilan jika m ereka ada
dalam keadaan darurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar