Ibu
ku juga ibu mu
Hari
ini adalah hari terakhir dibulan ramadhan. Aku merasa sedih dan bahagia. Sedih
karena harus meninggalkan bulan suci ramadhan dan bahagia karena esok adalah
hari kemenangan. Perkenalkan, aku Fizi dan adikku Aisyah. Kami berdua tidak
dapat melihat indahnya dunia, ya.. kami buta sejak lahir. Aku juga tidak tahu
mengapa aku ada disini, di panti asuhan Mutiara Kasih.
Hari
ini adalah hari terakhir kami buka puasa dibulan ramadhan tahun ini. Ketika
adzan berkumandang kami berbuka dengan makanan dan minuman yang telah
disediakan.
“besok
kan hari raya, saya akan kerumah paman” ucapk ikhsan disela-sela berbuka
Puasa
“”hey fizi, mau
kemana kah kamu dan adikmu besok?” tanya fatimah
“ kami tidak
punya sodara, jadi kami akan tetap disini besok” jawab fizi
Saat
malam hari kami bergembira karena malam ini adalah malan takbiran, ada yang
menggebuk-gebuk bedug, ada juga yang bersalawat. Aku sangat menikmati indahnya
malam takbiran ini. Tapi pukul 8 malam kami harus kembali ke kamar tidur. Penjaga
panti asuhan telah bersiap untuk memantau kami dan mematikan lampu kamar.
Temanku
Ahmad, ia juga tak sempurna sama sepertiku. Ia tidak dapat berbicara sejak
berumur 2 tahun. Namun kami semua menerti setiap kata yang ia ucapkan. Saat aku
mulai terlelap, aku mendengar ahmad menangis dan terus menerus berkata “
ibu......... ibu.....”.
Aku memegang tanganya.
“aku
kangen ibu’ kata ahmad
“
ayo kita bertemu ibu mu” jawab ku
“tapi
bagaimana caranya?”
Kami
mulai membereskan baju dan bersiap untuk mencari ibu ahmad di Segmat. Ahmad yang menuntun jalan, namun saat membeli
karcis, akulah yang bertanya, karena kami tahu kami sama-sama memiliki
kekurangan.
Awalnya
kami hanya naik bus, saat aku bertanya pada penjaga tiket, masihkan ada tiket
untuk ke Segmat. Penjual karcis itu menjawab jika tiketnya habis. Lalu kami
memutuskan untuk naik kereta. Saat kami tiba di stasiun. Aku bertanya pada
penjual tiket kereta, apakah maasih ada tiket menuju Segmat sebanyak 2 tiket.
Namun penjual tiket itu menjawab jika tiketnya tinggal 1. Lalu kami duduk dan
mencari jalan keluar.
Saat
aku sedang berfikir, aku mendengar dari kejauhan jika ad truck yang mau
mengantar barang ke Segmat. Kami diam-diam masuk ke bak belakang truk yang
dipenuhi dengan kardus-kardus. Namun di tengah perjalanan ketika sang supir
mengerem truknya. Ia mendengar ada sesuatu di bak belakang truknya. Sang supir
turun dan mengecek ada apa dibelakang truknya, dan ia menemukan kami duduk
terdiam.
“
hey apa yang kalian lakukan disini? Ayo pergi” kata supiir
“kami
anak yatim, kami ingin numppang antarkan ke kampung” jawab Fizi
“
kenapa kamu tidak beritahu sejak awal?” kata sangg supir
Lalu, kami diizinkan duduk
disamping supir sampai tempat tujuan kami.
“
makasih paman” kataku setibanyaa di kmpung Segmat
“
sama-sama nak” jawanya
Kami
menumpang di masjid. Mandi dan solat idul fitri disana. Setelah itu ahmad
mengajakku untuk bertemu dengan ibunya sambil menggenggam foto ia dan ibunya
semasa kecil.
“
fizi....... sekarag ibu ku juga ibu mu” kata ahmad
Tanganku
diraih ahmad dan ia meletakan tanganku
di atas batu nisan ibunya. Aku hanay tersenyum dan kami membaca doa untuk ibu
ahmad dan kini menjadi ibuku juga di harii Raya Idul fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar