Rabu, 14 Juni 2017

softskill- Cerpen



Ibu ku juga ibu mu

            Hari ini adalah hari terakhir dibulan ramadhan. Aku merasa sedih dan bahagia. Sedih karena harus meninggalkan bulan suci ramadhan dan bahagia karena esok adalah hari kemenangan. Perkenalkan, aku Fizi dan adikku Aisyah. Kami berdua tidak dapat melihat indahnya dunia, ya.. kami buta sejak lahir. Aku juga tidak tahu mengapa aku ada disini, di panti asuhan Mutiara Kasih.
            Hari ini adalah hari terakhir kami buka puasa dibulan ramadhan tahun ini. Ketika adzan berkumandang kami berbuka dengan makanan dan minuman yang telah disediakan.
            “besok kan hari raya, saya akan kerumah paman” ucapk ikhsan disela-sela berbuka
Puasa
“”hey fizi, mau kemana kah kamu dan adikmu besok?” tanya fatimah
“ kami tidak punya sodara, jadi kami akan tetap disini besok” jawab fizi
            Saat malam hari kami bergembira karena malam ini adalah malan takbiran, ada yang menggebuk-gebuk bedug, ada juga yang bersalawat. Aku sangat menikmati indahnya malam takbiran ini. Tapi pukul 8 malam kami harus kembali ke kamar tidur. Penjaga panti asuhan telah bersiap untuk memantau kami dan mematikan lampu kamar.
            Temanku Ahmad, ia juga tak sempurna sama sepertiku. Ia tidak dapat berbicara sejak berumur 2 tahun. Namun kami semua menerti setiap kata yang ia ucapkan. Saat aku mulai terlelap, aku mendengar ahmad menangis dan terus menerus berkata “ ibu......... ibu.....”.
Aku memegang tanganya.
            “aku kangen ibu’ kata ahmad
            “ ayo kita bertemu ibu mu” jawab ku
            “tapi bagaimana caranya?”
            Kami mulai membereskan baju dan bersiap untuk mencari ibu ahmad di Segmat.  Ahmad yang menuntun jalan, namun saat membeli karcis, akulah yang bertanya, karena kami tahu kami sama-sama memiliki kekurangan.
            Awalnya kami hanya naik bus, saat aku bertanya pada penjaga tiket, masihkan ada tiket untuk ke Segmat. Penjual karcis itu menjawab jika tiketnya habis. Lalu kami memutuskan untuk naik kereta. Saat kami tiba di stasiun. Aku bertanya pada penjual tiket kereta, apakah maasih ada tiket menuju Segmat sebanyak 2 tiket. Namun penjual tiket itu menjawab jika tiketnya tinggal 1. Lalu kami duduk dan mencari jalan keluar.
            Saat aku sedang berfikir, aku mendengar dari kejauhan jika ad truck yang mau mengantar barang ke Segmat. Kami diam-diam masuk ke bak belakang truk yang dipenuhi dengan kardus-kardus. Namun di tengah perjalanan ketika sang supir mengerem truknya. Ia mendengar ada sesuatu di bak belakang truknya. Sang supir turun dan mengecek ada apa dibelakang truknya, dan ia menemukan kami duduk terdiam.
            “ hey apa yang kalian lakukan disini? Ayo pergi” kata supiir
            “kami anak yatim, kami ingin numppang antarkan ke kampung” jawab Fizi
            “ kenapa kamu tidak beritahu sejak awal?” kata sangg supir
Lalu, kami diizinkan duduk disamping supir sampai tempat tujuan kami.    
            “ makasih paman” kataku setibanyaa di kmpung Segmat
            “ sama-sama nak” jawanya
            Kami menumpang di masjid. Mandi dan solat idul fitri disana. Setelah itu ahmad mengajakku untuk bertemu dengan ibunya sambil menggenggam foto ia dan ibunya semasa kecil.
            “ fizi....... sekarag ibu ku juga ibu mu” kata ahmad
            Tanganku diraih  ahmad dan ia meletakan tanganku di atas batu nisan ibunya. Aku hanay tersenyum dan kami membaca doa untuk ibu ahmad dan kini menjadi ibuku juga di harii Raya Idul fitri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar